Beberapa partai politik yang sebelumnya berada di kubu berlawanan telah memberikan sinyal akan membuka diri untuk bergabung dalam pemerintahan yang baru. PKB dan NasDem, yang sebelumnya mendukung pasangan Anies-Muhaimin, telah menunjukkan ketertarikan mereka untuk terlibat dalam pembangunan bersama Prabowo-Gibran. Bahkan, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, secara terang-terangan menyatakan keinginan PKB untuk terus bekerja sama dengan Gerindra dan Prabowo di masa depan.
Di sisi lain, NasDem masih terlihat enggan untuk mengumumkan secara terbuka keputusannya, namun langkah-langkah yang diambil seperti mengunjungi kediaman Prabowo Subianto menunjukkan bahwa kemungkinan untuk bergabung tidak bisa diabaikan begitu saja.
Tidak hanya itu, parpol-parpol lainnya seperti PKS dan PPP juga memberikan isyarat akan menyongsong ke depan dengan membuka diri untuk bergabung dalam kekuasaan yang baru. Meskipun masih terdapat ketidakpastian dari beberapa parpol terkait posisi mereka ke depannya, namun prakiraan bahwa Prabowo-Gibran akan membentuk pemerintahan yang inklusif dan melibatkan berbagai kekuatan politik tampak semakin kuat.
Dalam sebuah pernyataan, Prabowo sendiri menegaskan komitmennya untuk merangkul semua pihak, termasuk lawan politiknya, dalam upaya membangun Indonesia yang lebih baik. Hal ini memberikan harapan bahwa masa depan politik Indonesia akan lebih inklusif dan memperkuat semangat kerjasama lintas partai dalam pembangunan negara.