Peristiwa ini diduga dipicu oleh salah paham antara anggota TNI AL dan personel Brimob, yang akhirnya berujung pada pertumpahan darah di Pelabuhan Sorong. Akibatnya, sejumlah anggota TNI AL mengalami luka-luka, termasuk yang mengalami luka parah di bagian kepala.
Situasi yang semakin tegang kemudian bergeser ke depan kantor Polresta Sorong Kota, di mana pimpinan kedua belah pihak dari institusi TNI-Polri berupaya melakukan mediasi untuk menenangkan situasi yang semakin panas. Meskipun upaya mediasi dilakukan, namun tensi di luar masih terasa memanas.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal) menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan mengenai insiden ini. Menurutnya, anggota TNI AL sedang bertugas Pam Mudik di pelabuhan ketika kejadian terjadi.