Juru Bicara Densus 88, Kombes Aswin Siregar, mengungkapkan bahwa HOK terpengaruh oleh konten terorisme dan radikalisme yang tersebar luas di platform media sosial. “HOK awalnya terpapar dari media sosial yang mengandung konten terorisme. Dia kemudian bergabung kembali ke beberapa grup Telegram kelompok radikal yang lintas negara,” jelas Aswin dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Teroris Malang Terlibat Dalam Jaringan Radikal Global Via Telegram
