Kronologi Kejadian Peristiwa ini terjadi di lingkungan sekolah pada jam belajar, yang menambah keprihatinan publik terkait lemahnya pengawasan pihak sekolah. Dalam video yang tersebar, ARD tampak dicekoki miras oleh teman-temannya. Setelah kehilangan kesadaran, dia ditendang berulang kali hingga akhirnya muntah darah. Video perundungan tersebut tersebar di berbagai platform dan memicu kemarahan masyarakat, terutama karena kejadian ini berlangsung di area sekolah.
Ibu korban, yang menemukan sekitar sembilan video perundungan terhadap anaknya, langsung melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Dalam laporannya, sang ibu menyatakan ketidakpuasannya terhadap penanganan pihak sekolah, yang sebelumnya dianggapnya bisa menyelesaikan masalah tanpa perlu melibatkan pihak berwajib.
Reaksi Sekolah dan Bantahan Wakil Kepala Sekolah Namun, kasus ini tidak hanya memicu kemarahan publik, tetapi juga sorotan terhadap pernyataan Wakil Kepala Sekolah, Zulkarnain Tanipu. Dalam keterangannya, Zulkarnain membantah bahwa kejadian tersebut adalah bentuk penganiayaan. Dia mengklaim bahwa teman-teman korban hanya berusaha untuk “membangunkan” korban yang mabuk setelah meminum miras yang dibawa oleh korban sendiri, tanpa sepengetahuan pihak sekolah.