Dalam penangkapan ini, polisi berhasil menyita sepeda motor yang sempat dibawa kabur oleh para pelaku. Selain itu, sejumlah senjata tajam, termasuk celurit, pedang, dan anak panah buatan, juga diamankan.
Gidion menambahkan, pembentukan geng motor ini dimotivasi oleh keinginan untuk mencari eksistensi. “Mereka bergerombol membawa senjata tajam dan bendera keliling Kota Medan. Seiring waktu, mereka mulai berani tawuran dan melakukan perampokan sepeda motor,” jelasnya.
Tindakan Preventif dan Edukasi
Gidion menekankan bahwa permasalahan geng motor yang didominasi anak di bawah umur merupakan tanggung jawab bersama. Polrestabes Medan telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan pihak Kecamatan untuk mengantisipasi pergerakan mereka.